Minggu, 24 Agustus 2014

SI RAJE MELAYU

RAJA ALI HAJI

Kota Batam kota industri
Tempat orang mencari rezeki
Kalau tuan baik hati
Sudilah baca postingan ini

Layaknya kota kota lain yang ada di seluruh penjuru Indonesia, Batam juga menghadirkan sosok pahlawan yang perlu kita kenang jasanya. Untuk mengenang jasa para pahlawan Batam mengabadikan nama-nama pahlawannya di setiap tempat.
Saat kali pertamanya pesawat mendarat, lalu kau menginjakkkan kakimu di tanah melayu—Batam. Maka akan terpampang sebuah tulisan bercetak timbul “ HANG NADIM” di dinding gedung kokoh itu—Bandara.
            Tak hanya itu, ada pula stadion olahraga yang di beri nama “TEMENGGUNG ABDUL JAMAL” , lalu alun-alun Kota Batam yang di beri nama “ENGKU PUTERI”, dan ada juga sekolah/lembaga pendidikan jurnalistik yang di beri nama “RAJA ALI HAJI”.
            Pada postingan kali ini aku akan bercerita sedikit tentang RAJA ALI HAJI. Mengapa beliau yang aku pilih ? ada yang ingintahu ?
Aku memilih beliau karena aku ingin sekali menjadi seorang penulis besar dan terkenal seperti beliau. Kamu ingin menjadi penulis juga ? yuk baca karya RAJA ALI HAJI. Top lohh

raje melayuNamanya Raja ali haji bin Raja ahmad, beliau sangat di kenal dengan sebutan Raja ali haji—nama penanya. Ia lahir di Selangor tahun 1808 lalu wafat dan di makamkan di komplek pemakaman pahlawan di Penyengat—Kepri. Sebagian lain mengatakan beliau lahir dan wafat di Penyengat—Kepri.
Nah, loh, lahir di Selangor, wafat di Penyengat. Nggak ada nama Batamnya tuh. Ada hubungan apa beliau dengan Batam hingga Batam mengakuinya sebagai pahlawan, lalu mengabadikan namanya di salah satu lembaga pendidikan pula.
Ya, beliau memang bukan lahir di Batam, bukan juga di makamkan di Batam. Tapi beliau sangat berjasa di Batam.
Beliau membingkai sejarah melayu dalam karyanya yang berjudul “TUHFAT AL NAFIS” bingkisan berharga ini menceritakan banyak hal tentang sejarah melayu, salah satunya tentang “RAJA ISA” siapakah dia ? beliau adalah seorang raja yang ada di Batam, tepatnya di Nongsa.

Dalam Tuhfat al nafis Raja ali haji menjelaskan sebagai berikut :
“... Sebermula adapun yang di pertuan Muda Raja Ali ini, ialah Raja Muda yang ke lima dari bangsa Bugis anak cucu Opu Dahing Perani. Adalah ia mengadakan beberapa anak laki-laki dan perempuan. Adapun yang laki-laki bernama Raja Isa, ia beranakkan Raja Yakub beserta saudaranya. Adalah ibunya Raja Wok dan lagi anaknya bernama Raja Idris mengadakan anak laki-laki- dan perempuan. Adayang hidup, ada yang mati membuat silsilah ini. Adalah kebanyakan anak cucunya di sungai Nungsa.”
raje melayu
Tak hanya itu masih banyak karya beliau yang sangat pantas di banggakan. Bahkan bukan hanya masyarakat Batam, namun seluruh Bangsa Indonesia wajib membanggakan karya beliau.
Tahukah kamu bahwa beliau  tak hanya tekenal sebagai ulama dan pujangga namun beliau juga terkenal sebagai pencatat pertama dasar-dasar tata bahasa Melayu lewat buku Pedoman Bahasa; buku yang menjadi standar bahasa Melayu. Bahasa Melayu standar itulah yang dalam Kongres Pemuda Indonesia 28 Oktober 1928 ditetapkan sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia.
Nah, jadi Raja Ali Haji bukan hanya pahlawan di Batam, namun beliau pahlawan Nasional—Indonesia.




Untuk mengakhiri postingan ini saya punya satu syair favorit saya karya RAJA ALI HAJI—Gurindam pasal ke dua belas.
Ini gurindam pasal yang kedua belas:

Raja mufakat dengan menteri,
seperti kebun berpagarkan duri.
Betul hati kepada raja,
tanda jadi sebarang kerja.
Hukum adil atas rakyat,
tanda raja beroleh inayat.
Kasihkan orang yang berilmu,
tanda rahmat atas dirimu.
Hormat akan orang yang pandai,
tanda mengenal kasa dan cindai.
Ingatkan dirinya mati,
itulah asal berbuat bakti.
Akhirat itu terlalu nyata,
kepada hati yang tidak buta.

Cukup sekian postingan dari saya, jika ada kesalahan mohon maaf
#HAPPYREADING




Senin, 18 Agustus 2014

OMBAK RINDU


 Siang ini kukenakan setelan pantai-kaus serta kain pantai di padukan sandal jepit berwarna biru.
Kulangkahkan kaki ini menyusuri pantai. Angin pantai mirota siang ini sejuk. Pepohonan kelapa yang tumbuh di sekitar pantai menghembuskan semilir angin yang begitu tenang. Tak terasa langkahku sampai pada ayunan, tepat di bawah pohon yang kutuju. 
Aku duduk di ayunan itu, sambil menikmati hembusan angin yang menyeruakkan aroma khas kehidupan di laut.
Dalam lamunanku, kudapati seorang lelaki yang hanya mengenakan celana pendek tiga perempat membelah air laut. Ia melambaikan tangannya seolah memberi isyarat akan pergi jauh.

"Juan..." Bisik ku dalam hati.
Menit berikutnya terdengar suara lelaki itu berteriak memanggil namaku sekencang-kencangnya.

"Itsuwaaaaaaa..." 
Aku tersadar dari lamunanku, dan kembali menyorotkan pandanganku ke arah lelaki tadi. Namun yang kudapati hanya gulungan ombak. 


Terinspirasi dari lagu Kokorono Tomo by: mayumi itsuwa :* happy reading :)

Sabtu, 02 Agustus 2014

JAMPI-JAMPI CINTA

"Aku benci kamu". 
Gadis itu menghempasku sekuat tenaganya, akupun merasa terhenyak seketika. Jantungku seolah berhenti berdetak, nafasku terasa sesak, seolah tak ada udara yang dapat kuhirup. 

Aku takmengerti apa yang terjadi saat ini. Gadis yang selama ini ku kenal anggun, kini menggoreskan luka di sekujur tubuhku. 
Perih yang kurasa tak lagi dapat tertahankan. Namun apa daya, tak seorangpun yang ingin membantuku. 

Bahkan lelaki jangkung berkulit eksotik yang sempat mendaratkan sebuah kecupan di bibirku pun hanya terpukau bak patung yang terpajang di depan gadis itu. 

Aku sungguh tak mengerti keadaan ini. 
Entah siapa yang sebenarnya terluka saat ini. aku, gadis itu, ataukah lelaki itu ?. 

Tapi bulir-bulir air mata yang membasahi pipi gadis itu, mengisyaratkan bahwa ia begitu terluka. 

Tuhan, apa yang sebenarnya terjadi ?. 
Takpernah kulihat sebelumnya gadis itu menangis seperti saat ini. 
Yang aku tahu sejak pertama bertemu ia selalu menyunggingkan senyum yang menawan. 

Aku sungguh taksuka dengan pemandangan ini. 
Aku rindu pemandangan indah yang menyejukkan hatiku, seperti sebulan yang lalu. 

Saat mereka datang dan memadu kasih di taman ini. 
Lalu pergi dengan tangan yang bertaut. 
Pemandangan itu begitu menyejukkan hatiku. 
Terlebih, ketika pipi mungil gadis itu memerah, karena kata cinta yang dilontarkan lelaki jangkung itu. 

"Aku mencintaimu". 

Ketika itu, ia tampak gagah, berbeda dengan saat ini, dimana ia hanya terdiam dan membeku, tak mampu menjelaskan perselisihan paham antara ia dan gadis itu. 

Angin malam ini, membuat lukaku begitu perih terasa. 
Terlebih ketika gadis itu membalikkan tubuhnya, dan melangkah menjauh dari lelaki itu. 

Aku yang juga terluka malam ini, tak dapat berbuat apa-apa. 
Hanya doa yang mampu kupanjatkan di sela nafasku. 

"Tuhan, satukan kembali hati mereka". 

Sesak kembali merajaiku. Seolah ini nafas terakhirku. Dan tuhan sepertinya mengabulkan doaku. 
Lelaki itu menggerakkan kakinya, berlari mengejar gadis tadi. 

Detik-detik sebelum nafas terakhirku benar-benar habis. Langkahnya terhenti di depan gadis itu. 
Dengan cepat ia menggenggam jemari gadis itu, dan berkata 
"Aku mencintaimu". 

Inginku telah terwujud di akhir hayatku. 
Keduanya saling berpelukan, dan tangkai tempatku berhimpun menjadi sekuntum bunga yang indahpun telah rela melepasku. 
Menit berikutnya angin bertiup semakin kencang. Aku menutup mataku, dan inilah nafas terakhirku. 

"Sampai jumpa kelak di hari bahagimu" 

Mawar merah vv
 

The Words I Create Just Because of You Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang